Diduga Tak Kunjung Direalisasikan, Sejumlah Kades di Suak Tapeh Kecewa dalam Musrenbang

 

Banyuasin — Sejumlah kepala desa di Kecamatan Suak Tapeh meluapkan kekecewaan mereka dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan tahun 2025.

 

Pasalnya, usulan pembangunan yang mereka ajukan setiap tahun diduga tak kunjung direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin.

 

Keluhan itu salah satunya disampaikan oleh Supri Suryadi, Kepala Desa Durian Daun. Ia mengaku frustrasi karena selama tiga tahun berturut-turut, mulai 2023 hingga 2025, desanya tak mendapat satu pun proyek pembangunan.

 

“Tidak ada satu pun usulan kami yang masuk. Setiap tahun kami ikut Musrenbang, tapi hasilnya nihil. Bahkan sertifikat tanah warga yang sudah diurus sejak 2022 juga belum ada kejelasan sampai sekarang,” ungkapnya dengan nada kesal dalam Musrenbang Kecamatan Suak Tapeh, Selasa (18/2/2025).

 

Supri bahkan mempertanyakan manfaat dari mekanisme Musrenbang jika hanya menciptakan kecemburuan sosial tanpa ada realisasi nyata. Ia menegaskan bahwa anggaran dana desa yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang layak.

 

“Mending ditiadakan saja dana desa kami, karena tanpa itu kami tetap bisa membangun. Saya siap menginstruksikan seluruh perangkat desa untuk hanya mencairkan Penghasilan Tetap (Siltap),” ujarnya.

 

Senada, Hazairin, Kepala Desa Bengkuang, juga menyoroti ketimpangan alokasi pembangunan. Ia menyesalkan ketidakhadiran Desanya dalam daftar penerima proyek pembangunan meski jaraknya begitu dekat dengan ibu kota kabupaten.

 

“Padahal desa kami ini dekat dengan ibu kota Kabupaten, tapi kenapa semua usulan tidak pernah masuk? Kondisi jalan di desa kami sudah rusak parah dan sering viral karena sulit dilalui,” tegasnya.

 

Hazairin berharap, jika pembangunan tak bisa diberikan, setidaknya pemerintah mempermudah akses bagi desa untuk meminjam alat berat dari Dinas PUPR guna memperbaiki jalan secara mandiri.

 

“Jangan sampai kami terus dibiarkan tanpa solusi. Kami hanya ingin desa kami diperhatikan, minimal diberi akses untuk memperbaiki kondisi infrastruktur yang ada,” pungkasnya.

 

MCN NETWORK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *